LAPORAN
PRAKTIKUM
MANAJEMEN
PENGELOLAAN PAKAN
FERMENTASI
JERAMI
(
RAGI TAPE DAN AIR KELAPA)
Oleh;
Nama : Muhammad Husni Thamrin
NIM : B0D 012 049
Kel. : X (9)
Prodi : D III,Agribisnis Kons.
Kesehatan Hewan
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Salah satu
permasalahan dalam pengembangan ternak adalah ketersediaan pakan, terutama pada
musim kemarau.Karena itu, perlu suatu trobosan dalam mengatasi masalah
pakan.Salah satu upaya trobosan tersebut adalah dengan menggunakan teknologi
fermentasi. Dengan fermentasi, kita dapat memanfaatkan hasil samping budidaya
tanaman pangan dan perkebunan masih mudah didapat dalam jumlah banyak di
sekitar kita.Di samping itu, Pakan hijau yang melimpah saat musim penghujan
bisa difermentasi sebagai persediaan pakan, terutama jika pakan hijau berkurang
di musim kemarau
Ragi tape merupakan populasi
campuran mikroba yang terdapat beberapa jenis yaitu genus Aspergillus, genus
Saccharomises, genus Candida, genus Hansnula, sedang bakterinya adalah
Acetobacter.Aspergillus dapat menyederhanakan amilum, sedangkan Saccharomyces,
Candida dan Hansnula dapat menurunkan gula menjadi alkohol dan bermacam-macam
zat organik lainnya.Acetobacter mengubah alkohol menjadi cuka. Secara
fisiologis, ragi mempunyai persamaan yaitu menghasilkan fermen atau enzim-enzim
yang dapat mengubah substrat menjadi bahan lain dengan mendapat keuntungan
berupa energi. Adapun substrat yang diubah berbeda-beda.
Beberapa keuntungan hasil fermentasi
terutama adalah asam asetat dan alkohol dapat mencegah pertumbuhan mikroba yang
beracun di dalam pakan misalnya Clostridium botulinum.Ragi yang bersifat
katabolik atau memecah komponen yang kompleks menjadi zat yang lebih sederhana
sehingga lebih mudah dicerna.
Istilah aerobik yang digunakan dalam proses
penanganan secara biologis berarti proses di mana terdapat oksigen terlarut (memerlukan oksigen). Oksidasi bahan organik menggunakan molekul oksigen sebagai aseptor elektron terakhir adalah proses utama yang menghasilkan energi kimia untuk mikroorganisme. Mikroba yang menggunakan oksigen sebagai aseptor elektron
terakhir adalah mikroorganisme aerobik, sedangkan sebaliknya disebut anaerobik.
Organisme aerobik atau aerob adalah organisme yang melakukan metabolisme dengan bantuan oksigen. Aerob, dalam proses dikenal sebagai respirasi sel, menggunakan oksigen untuk mengoksidasi substrat (sebagai contoh gula dan lemak) untuk memperoleh energi.
·Aerob obligat membutuhkan oksigen untuk melakukan
respirasi sel aerobik.
·Mikroaerofil adalah organisme yang bisa
menggunakan oksigen tetapi dalam konsentrasi yang sangat kecil (mikromolar).
·Organisme aerotoleran
dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi mereka tetap
anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai terminal electron
acceptor (akseptor elektron terminal).
Dari
jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersbeut, akan dihasilkan jutaan
lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga
transparan, yang disebut sebagai nata.
B.
Manfaat dan Tujuan praktikum
Adapu tujuan atau keuntungandari
fermentasi pakan ternak ini, yaitu:
* Meningkatkan nafsu makan sehingga penggemukan semakin cepat
* Memperbaiki proses pencernakan
* Lebih kebal terhadap penyakit
* Meningkatkan produksi susu
* Menjadikan susu dan daging kambing menjadi tidak prengus
* Mengurangi bau kotoran dan air kencing
* Kotoran menjadi lebih sedikit karena pakan menjadi tercerna dengan baik
* Meningkatkan nafsu makan sehingga penggemukan semakin cepat
* Memperbaiki proses pencernakan
* Lebih kebal terhadap penyakit
* Meningkatkan produksi susu
* Menjadikan susu dan daging kambing menjadi tidak prengus
* Mengurangi bau kotoran dan air kencing
* Kotoran menjadi lebih sedikit karena pakan menjadi tercerna dengan baik
BAB
II
TINJAUN
PUSTAKA
Dilihat dari sudut perindustrian, mikroorganisme merupakan
“pabrik zat kimia” yang mampu melakukan perubahan yang
dikehendaki.Mikroorganisme merombak bahan mentah (beberapa komponen dari medium
tempat tumbuhnya dan yang dapat dianggap sebagai substrat) dan mengubah bahan
mentah ini menjadi suatu produk baru (Irianto, 2006).
Fermentasi adalah proses memanfaatkan kemampuan enzimatik
mikroba untuk mengubah senyawa kompleks pada substrat dan menghasilkan senyawa
lebih sederhana baik berupa metabolit primer dan metabolit sekunder dalam suatu
lingkungan aerob dan anaerob (Novel, 2010).
Secara umum fermentasi memerlukan bahan baku sebagai
substrat yang mengandung sumber nutrisi yang cukup dan menggunakan mikroba yang
sesuai untuk mendapatkan perubahan bentuk atau rasa dari suatu bahan (Novel,
2010).
Proses fermentasi dapat dibedakan berdasarkan jenis
substratnya (Novel, 2010):
a. Fermentasi
Substrat Padat (Solid Substrate
Fermentation), contoh substrat: kacang-kacangan, beras, umbi-umbian,
syauran dan lain-lain.
b. Fermentasi
Substrat Cair (Liquid Substrate
Fermentation), contoh substrat: air kelapa, susu, sari buah, dan lain-lain.
Nata de Coco adalah jenis komponen minuman yang merupakan
senyawa selulosa (dietry fiber) yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses
fermentasi, yang melibatkan jasad renik (mikrobia) yang dikenal dengan namaAcetobacter xylinum. Definisi nata
adalah suatu zat yang menyerupai gel, tidak larut dalam air dan terbentuk pada
permukaan media fermentasi air kelapa dan beberapa sari buah masam (Hidayat,
2006).
Bakteri nata
membutuhkan 3 komponen utama untuk berkembang dengan baik, yakni gula, asam
organik dan mineral. Beberapa bahan dasar nata, seperti air kelapa dan whey
tahu, kandungan gulanya rendah sehingga perlu dutambahkan gula pasir. Tanpa
penambahan gula pasir terkstur nata menjadi kurang tebal (Warisno, 2009).
Kombucha atau dikenal masyarakat Indonesia sebagai jamur teh
atau jamur dipo, adalah fermentasi the menggunakan campuran kultur bakteri dan
khamir sehingga diperoleh citarasa asam dan terbentuk lapisan nata. Kombucha
telah lama dikenal di berbagai Negara Eropa dan Jepang.Kombucha dipercaya
masyarakat dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan, seperti darah
tinggi atau rendah, rematik, kegemukan, arthritis, migraine, diabetes dan
lainnya (Rusli, 2012).
Dalam pembuatan nata, starter merupakan syarat mutlak yang
harus dimiliki untuk menghasilkan nata yang baik. Starter merupakan biakan
murni mikroorganisme dalam hal ini adalah bibit Acetobacter xylinum yang telah ditumbuhkan dalam substrat
pertumbuhan kultur tersebut sehingga populasi bakteri Acetobacter xylinum mencapai karapatan optimal untuk proses
pembuatan nata, yaitu 1 x 109 sel/ml. Biasanya kerapatan ini akan dicapai pada
pertumbuhan kultur tersebut dalam susbtrat selama 48 jam (2 hari) (Poni, 2008).
Untuk pembutan starter, caranya adalah sebagai berikut
(Hidayat, 2006):
Air kepala diendapkan, kemudian disaring dengan kain kasa.
Setelah itu dipanaskan sampai mendidih dengan api besar sambil diasuk-aduk.
Setelah mendidih, ditambahkan (a) asam asetat glacial (10-20 ml asam asetat
untuk setiap 1 liter air kelapa), dan 9b0 gula (75-100 gram gula untuk setiap 1
liter air kelapa).Campuran ini diaduk sampai gula larut.Larutan ini disebut air
kelapa asam bergula.
BAB
III
METODELOGI
A.
PELAKSANAAN
Praktikum II : Selasa, 24 Desember
2013
ü Waktu : 04.00 pm – 06.00 pm
ü Tempat : Desa montong, kec.narmada, Lobar
B.
ALAT
DAN BAHAN
Ø Alat
·
Mesin cacah
·
Tong
·
Alas jerami
·
Cerigen
Ø Bahan
·
Jerami
·
Ragi tape
·
Air kelapa
C.
CARA
KERJA
·
Pencacahan jerami padi dengan mesin cacah.
·
Taburkan cairan Ragi tape yang sudah dicampurdengan
air kelapa secara merata pada jerami yang sudah halus dicacah.
·
Di biarkan selama 24 jam atau bisa
langsung dikasi ternak,kalau terlalu tidak ada pakan.
·
fermentasi satu hari, atau lebih lama,
akan lebih bagus.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL
Baru selesai
di fermentasi
|
Di diamkan
selama 24 jam
|
|
|
B.
Pembahasan
Fermentasi merupakan proses memanfaatkan kemampuan enzimatik
mikroba untuk mengubah senyawa kompleks pada substrat dan menghasilkan senyawa
lebih sederhana baik berupa metabolit primer dan metabolit sekunder dalam suatu
lingkungan aerob atau anaerob.
Pada praktikum produk fermentasi, yang dibuat yaitu
Digunakan starter karena starter merupakan sumber bakteri
yang membentuk nata, yaitu Acetobacter
xilynum.Acetbacter xilynum adalah
bakteri gram negative yang mengubah glukosa menjadi selulosa.Dan penggunaan dua
starter yaitu 25 dan 50 untuk membandingkan starter yang mana yang menghasilkan
nata yang paling banyak. Penambahan Magnesium sulfat dan urea serta K2HPO4
dapat berguna dalam pertumbuhan Acetobacter
xilynum, dimana magnesium sulfat sebagai sumber magnesium dan sulfat, urea
sebagai sumber nitrogen, dan K2HPO4 sebagai dumber fosfat yang bagus untuk
pertumbuhan bakteri. Selain itu K2HPO4 dapat menstabilkan pH substrat.
Sedangkan asam astetat membuat substrat dalam kondisi asam karena Acetobacter xilynum tumbuh dalam suasana asam.
Pembuatan bahan dengan menggunakan ragi tape campurkan
dengan air kelapa yang takarannya 1 biji tape bisa 5 L air kelapa, dan satu
tong yang berisi 50 liter bisa 1 bungkus tape yangberisi sekitar 25 biji.ada
kelebihan dari cara ini yaitu bisa menambahkan air kelapa tanpa harus
menambahkan ragi tape lagi setelahan bahan terasa berkurang.adapun kelebihan
juga dari penggunaaan pakan fermentasi ini,tidak terlalu menyengatnya bau kotoran
dari ternak dan ramah lingkungan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa:
Pada pembuatan fermentasi jerami dapat meningkatkan nafsu
makan sehingga penggemukan semakin cepat
mengurangi bau kotoran dan air kencing, serta kotoran menjadi lebih
sedikit karena pakan menjadi tercerna dengan baik.proses ini juga tidak
merugikan,karena lebih lamadi diamkan akan menjadi lebih bagus
B. Saran
Kepada
para peternak agar bisa memanfaatkan nilai jerami yang ,dipandang oleh banyak
orang tidak berguna.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen
POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.
Departemen Kesehatan RI: Jakarta
Dirjen
POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Departemen Kesehatan RI: Jakarta
Hidayat,
Nur, dkk. 2006. Mikrobiologi Industri.
Penerbit ANDI Yogyakarta: Yogyakarta
Irianti,
Koes. 2006. Mikrobiologi: Menguak Dunia
Mikroorganisme Jilid 2. CV. YRama Widya: Bandung
Novel,
Sinta Sasika, dkk. 2010. Praktikum
Mikrobiologi Dasar. Trans Info Media: Jakarta
Pelczar. 2007.Dasar – Dasar
Mikrobiologi.Universitas Indonesia: Jakarta
Poni. 2008. Proses Pembuatan Nata de Coco.(online).Diakses pada 1
Juni 2012
Rusli. 2012. Tuntunan Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Universitas Muslim
Indonesia: Makassar
Warisno. 2009. Inspirasi Usaha Membuat Aneka Nata. Agromedia Pustaka: Jakarta
Wikipedia.Pepaya. (online). Diakses pada 1 Juni
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar