Selasa, 14 Oktober 2014

Laporan Anastesi Dan Bedah



PENDAHULUAN
Laparotomi berasal dari kata laparo yang berarti abdomen, dan dari kata tomy yang berarti penyayatan.
Jadi, pengertian laparotomi secara umum adalah penyayatan pada dinding abdominal atau lapisan peritoneal, sehingga dapat mencapai organ-organ visceral secara langsung.
Organ abdominal yang dapat ditemukan antara lain organ pencernaan, organ urinarius, organ reproduksi, serta organ limfatik.
Berdasarkan daerah penyayatan, laparotomi dibedakan menjadi empat jenis, yaitu : laparotomi medianus, paramedianus, inguinalis, dan pararektus.
Berdasarkan target organnya, laparotomi medianus dibagi menjadi dua jenis, yaitu laparotomi medianus anterior dan posterior.
Laparotomi medianus anterior bertujuan untuk mencapai diaphragma, hati, lambung, ginjal, sebagian usus halus, dan ovarium. Sedangkan laparotomi medianus posterior dilakukan untuk mencapai uterus, sebagian usus halus, vesica urinaria, dan kelenjar prostat.
Pada praktikum Laparotomi ini, kami telah menggunakan pula anestesi dengan tujuan dan harapan agar hewan bisa nyaman serta mampu mengurangi penderitaan yang dirasakan. Tekhnik dan obat anestesi yang ada juga semakin bervariasi seiring perkembangan zaman, kami menggunakan tehnik infiltrasi dan injeksi intra muscular dengan obat anestesi local dan umum, pada pembahasan kami akan menjelaskan semakin jauh tentang tehnik dan obat anestesi pada praktikum yang telah kami laksanakan.

TUJUAN

1.      Mahasiswa bisa melakukan kegiatan pembedahan, menjahit, dan kegiatan kesembuhan pada hewan setelah operasi.
2.      Mahasiswa juga tahu beragam macam alat dan bahan yang dibutuhkan dalam suatu operasi (Laparotomi), macam obat anestesi dan penyembuhan (Recouvery) serta tahu dan bisa melaksanakan alur kerja dari suatu operasi (Laparotomi).
3.      Mahasiswa bisa melihat dan mengamati langsung organ bagian dalam kelinci.

BAB II
MATERI DANMETODE

Alat dan bahan yang digunakan adalah :

a. Perlengkapan seperti :
1. Alat cukur
2. Jarum suntik
3. Towel clamp (4 buah)
4. Pinset anatomis dan sirorgis
5. Scalpel dan blade
6. Gunting lurus–lurus (bermata tumpul dan runcing)
7. Gunting lurus-bengkok
8. Artery clamp (anatomis dan sirorgis)
9. Needle holder
10. Jarum jahit (berpenampang segitiga dan bulat)
11. Benang jahit ( Cat gut dan Silk)

b. Meja alat bedah
c. Meja operasi
d. Lampu operasi
e. Perlengkapan operator dan asisten berupa :
1. Penutup kepala
2. Masker
3. Sarung tangan
4. Baju operasi atau jas lab
5. Sikat

f. Stetoskop
g. Termometer

Adapun obat-obatan yang digunakan antara lain :
a. Xylazine HCl 2%, dosis 1-2 mg/kg BB.
b. Ketamine HCl 10%, dosis 15 mg/kg BB.
c. Atropin sulfat sebagai premedikasi jika hewan tak dipuasakan. Dosis : 0,03-0,04 mg/kg BB.
d. Antiseptik :
1. Alkohol 70%, aplikasi secara topikal.
2. Yodium tinctur 3%, aplikasi secara topikal.

e. Antibiotika :
1. Amoxicillin 20 mg/kg BB, aplikasi per oral.
2. Oxytetracyclin 20%,14 mg/kg BB, aplikasi secara intramuscular.
3. Penicillin 50000 IU(ditetesin)

f. Antidota : yohimbin 1,25 mg/ml, dosis 0,1-0,25 ml/kg BB
g. Hemostatikum : adona 1,25 mg/ml, dosis 1-2 mg/kg BB
h. Cairan infus jika diperlukan

Adapun langkah-langkah operasi yang dilakukan yaitu ;
1. Dibuat sayatan pada kulit dan subkutis di daerah linea alba. Sayatan dibuat lurus dan tak terputus-putus dengan menggunakan scalpel, kemudian dilanjutkan dengan pengguntingan (posisi ujung yang tumpul di bawah) ke arah cranial.
2. Ruang abdomen akan terlihat setelah peritoneum disayat. Pada awalnya akan terlihat omentum, kemudian terlihat organ-organ abdominal.
3. Setelah dilakukan ekplorasi terhadap organ-organ tersebut maka ruang abdomen dapat ditutup kembali.
4. Penicillin 50000 IU diberikan pada ruang abdomen sebelum dijahit.
5. Dilakukan penjahitan dengan metode jahitan sederhana atau kontinyu untuk petoneum/peritoneum dengan aponeurose/peritoneum dengan otot menggunakan benang cat gut 3/0.
6. Kulit dan subkutis atau subkutis dan lemak kemudian kulit dijahit dengan metode jahitan sederhana atau kontinyu menggunakan benang silk 3/0.
7. Bekas jahitan diolesi dengan yodium tinctur 3% dan ditaburi dengan sulfa talk, setelah itu ditutup dengan kasa dan perban.
8. Disuntikkan Oxytetracycline secara intramuscular dengan dosis 14 mg/kg BB. 9. Pasangkan gurita yang telah dibuat dari kain kafan dan dilubangi berdasarkan posisi kaki.

























\

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL














PEMBAHASAN

A.     Keterangan Obat dan Alat Praktikum

a)      Adapun keterangan obat yang digunakan dalam praktikum Anestesi dan Bedah dengan tema Laparotomi ini yakni sebagai berikut :
1.      Obat Anestesi Umum :
Ø  Xylazyne :
-          Dosis : 5 Mg/kg BB (untuk kelinci)
-          Aplikasi Obat : Inta Muscular (digabung dengan ketamine)
-          1 ml = 20 Mg/ml jadi dosis sebenarnya yang diberikan pada kelinci
= 5 Mg/kg x 1 kg (BB kelinci) = 5 Mg.
Jadi : 5 Mg/20 Mg/ml = 0,25 ml.
-          Dosis yang kami temukan untuk Xylazyne :

-          Kandungan Xylazyne : Tiap ml Xyla mengandung :
 Xylazine base .................................................. 20 mg
-          Indikasi :
Premedikasi anastesi umum dan penenang untuk segala situasi dimana sedasi diperlukan seperti dalam transportasi, partus, hiperaktif, pengobatan kuku/ teracak, operasi ringan pada sapi, kuda, babi, kambing, domba, anjing & kucing. (SIFAT XYLAZYNE : Xylazine merupakan obat sedatif, analgesia dan perelaksasi otot )
-          Duration of Action dari Ketamine + Xylazyne : 6 menit – 90 menit (dengan dosis ketamine 40 Mg/Kg BB dan Xylazyne 5 Mg/Kg BB)

Ø  Ketamine hydrochloride :
-          Dosis : 40 Mg/Kg BB (untuk kelinci)
-          Aplikasi obat : Intra Muscular (digabung dengan Xylazyne)
-          1 ml = 100 Mg/ml jadi dosis yang sebenarnya diberikan yakni
40 Mg/Kg BB x 1 Kg (BB kelinci) = 40 Mg.
Jadi : 40 Mg/100 Mg/ml = 0,4 ml. inilah yang di injeksi dengan Intra Muscular dengan penggabungan xylazyne.
-          Indikasi : untuk pre anestesi, anestesi, dan analgesia serta untuk relaksasi muskulus.
-          Duration of Action dari Ketamine + Xylazyne : 6 menit – 90 menit (dengan dosis ketamine 40 Mg/Kg BB dan Xylazyne 5 Mg/Kg BB) sedangkan Duration of Action dari Ketamine sendiri 6 – 40 menit.

2.      Obat Anestesi Lokal :
Ø  Lidocaine atau Lignocaine 2 % :
-          Dosis : 5 ml (untuk kelinci)
-          Isi : 20 ml/botol.
-          Aplikasi obat : Injeksi infiltrasi.
-          Sifat Lidocaine/Lignocaine : Untuk memblock saraf regional dan block wilayah yang akan di anestesi.
-          Indikasi : Untuk laparotomi dan operasi agak berat.
-          Kontra indikasi : Tidak untuk hewan bunting.
-          Kandungan Lidocaine / Lignocaine :  N-diethylaminoacetyl-26-xylidine hydrochloride.
-          Duration of Action : 5 menit – 90 menit (tergantung kondisi dari suatu hewan)

3.      Obat Recouvery / Penyembuhan :
Ø  Medoxy – L :
-          Dosis :  ⅕ ml
-          Aplikasi obat : Injeksi intra muscular
-          Kandungan medoxy-L :
Oxytetracycline     : 50 ml
Lidocaine HCl        : 2% b/v
-          Isi : 100 ml/ botol
-          Indikasi :
Unggas :
o   CRD (Ngorok).
o   Korisa (snot,pilek,muka bengkak).
o   Kolera (berak hijau).
o   Infeksi bakteri Gram (-) dan Gram (+) yang resisten terhadap penicillin.
Hewan besar (sapi, kuda, kerbau, domba, kambing, babi) :
o   Pneumonia, septicemia epizootica, leptospirosis, anthrax, foot rot, bacterial enteritis, metritis, mastitis, calf scours, anaplasmosis, erysipelas (diamond skin disease), scours pada anak babi dan infeksi karena luka.
Hewan kecil (anjing, kucing) :
o   Distemper complex, infeksi saluran pencernaan dan pernafasan, leptospirosis dan infeksi karena luka.
-          Kontra indikasi : bukan obat untuk ternak konsumsi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dalam menjahit, yang dibutuhkan adalah nalpuder, pinset, jarum, benang, pemegang kelinci dan yang memberikan peralatan harus cepat agar operasi berlangsung cepat pula. Pada bagian dalam jarum jahit dan benang yang digunakan yaitu Cat gat sedangkan yang diluar menggunakan benang Nilon dan jarum jahit kecil setengah lingkaran.
Tehnik jahitan yang digunakan baik didalam maupun diluar adalah jahitan sederhana terputus, tehnik ini dipilih dengan harapan jahitan/operasi yang akan dilakukan berjalan dengan cepat dan mengingat pula kulit kelinci yang tidak keras dan tidak menahan beban yang terlalu berat dari perutnya maka jahitan terputus sederhana inilah yang kami pilih.

SARAN
Mungkin saran yang bisa kami sampaikan yakni dalam setiap operasi hendaknya selalu memperhatikan kondisi adanya penurunan denyut jantung, frek. Nafas, dan temperature tubuh akibat efek dari obat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar