Selasa, 14 Oktober 2014

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PERUNDANG-UNDANGAN





LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU PERUNDANG-UNDANGAN
“USAHA PEMELIHARAAN SAPI POTONG”
OLEH : KELOMPOK VI
1.      NURWATI                   :   B0D 012 058  
2.      RAF’AH                      :   B0D 012 059
3.      SAHBUDIN                 :   B0D 012 060
4.      NIA NURMAYANTI    :   B0D 012 061
5.      HUSNI TAMRIN          :   B0D 012 062
6.      M.FADLI                        :   B0D 012 063
7.      NOVIARI SUKMA       :   B0D 012 064
8.      M.NATSIR                   :   B0D 012 065
9.      OVI ULVIASARI          :   B0D 012 066
10.  NOPAL ADRIYAN S.   :   B0D 012 067

DIII AGRIBISNIS KONS. KESEHATAN HEWAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013
  



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang
Laju pertambahan penduduk yang terus meningkat menuntut ketersediaan akan daging yang terus meningkat pula. Sehubungan dengan hal tersebut, ternak sapi khususnya sapi potong merupakn salah satu sumber daya penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting artinya di dalam kehidupan masyarakat. Sebab sektor atau kelompopk ternak sapi bisa menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama sebagai bahan makanan berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya seperti pupuk kandang, kulit, tulang dan lain sebagainya. Daging sangat besar manfaatnya bagi pemenuhan gizi berupa protein hewani.
Sapi sebagai salah satu hewan pemakan rumput sangat berperan sebagai pengumpul bahan bergizi rendah yang dirubah menjadi bahan bergizi tinggi, kemudian diteruskan kepada manusia dalam bentuk daging. Daging untuk pemenuhan gizi mulai meningkat dengan adanya istilah ”Balita” dan terangkatnya peranan gizi terhadap kualitas generasi penerus.
Jadi untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani dari daging ini kita khhususnya peternak perlu meningkatkan [roduksi daging. Perkembangan usaha penggemukan sapi didorong oleh permintaan daging yang terus menerus meningkat dari tahun ke tahun.

1.2. Tujuan Praktikum.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a.    Menambah wawasan Mahasiswa terhadap ilmu baru yang didapat pengalaman peternak baik cara pemeliharaan dan manajemen kesehatan hewan.
b.    Menjalin hubungan antara intansi peternakan Universitas Mataram.
c.    Mempraktekan langsung ilmu yang didapat di bangku kuliah.
BAB II
WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan praktikum ilmu perundang-undangan ini di laksanakan pada :
1.      Hari /Tanggal : Selasa,18 November 2013
2.      Waktu : 10.00- Selesai




















BAB III
IDENTITAS PETERNAK

3.1.Nama : Imamul Azkar
3.2.Umur : 30 Tahun
3.3.Jenis Kelamin : Laki –Laki
3.4.Pendidikan : SMK 3 Mataram
3.5.Alamat : Dusun Bengkaung Daye,Desa Bengkaung  kec.Batu Layar Kab. NTB
3.6.Pengalaman Beternak :
a.       Usaha Penggemukan sapi Potong ini berdiri sejak Tahun 2009 Sampai sekarang
5.4. Gambaran Umum Peternakan
Anggota Pemelihara Sekaligus Sebagai Tenaga Kerja :
1.      Iammul azkar,umur 30 tahun,pendidikan terakhir SMK 3 Mataram
2.      Julkifli ,umur 32 tahun,pendidikan SMA,Jenis kelamin laki-laki
3.      Amam muliana,umur 60 tahun,pendidikan terakhir SD,Jenis kelamin Laki- Laki
4.      Papu umar,umur 65 tahun,pendidikan terakhir SD/Tidak tamat,jenis kelamin Laki-Laki
5.      H. Muhammad fauzan,umur 65 tahun,pendidikan SD/TIidak tamat
6.      Sabri, umur 35 tahun,pendidikan terakhir SD,jenis kelamin Laki-Laki
7.      Musrifin ,umur 40 tahun,pendidikan SD,Jenis kelamin Laki-Laki
8.      Rembu, umur 55 tahun,pendidikan SD,Jenis kelamin Laki-Laki
9.      Muslimin,umur 30 tahun,pendidikan SD,jenis kelamin Laki-Laki
10.  Akmaludin,umur 30 tahun,pendidikan SD,Jenis kelamin Laki-Laki
11.  Syahrul natumi,umur 35 tahun,pendidikan SMK 3 Mataram,jenis kelamin Laki-Laki
12.  H.salihin,umur 65 tahun,pendidikan SD,Jenis kelamin Laki-Laki
13.  Zohana ,umur 33 tahun,pendidikan SD,Jenis kelamin perempuan
14.  Habibah,umur 65 tahun,pendidikan SD,Jenis kelamin perempuan
15.  Ja’tien ,umur 45 tahun,pendidikan SD,Jenis kelamin Lki-Laki
16.  Samarudin,umur 35 tahun,pendidikan SMP,jenis kelamin Laki-Laki
17.  Fatahul azis,umur 25 tahun,pendidikan SD,Jenis kelamin Laki-Laki
18.  Muhamad tanwir,umur 38 tahun,pendidikan SMP,jenis kelamin Laki-laki
19.  Munahar,umur 65 tahun,pendidikan SD,JENIS kelamin Laki-Laki
20.  Sahabudin,umur 40 tahun,pendidikan SMP,Jenis kelamin Laki-Laki
21.  H. M.muhaidin,Umur 63 tahun,pendidikan SD,jenis kelamin Laki- Laki
22.  H. abdul kadir,umur 65tahun,pendidikan SD,Jenis kelamin Laki-Laki
23.  Sahdan ,umur 48 tahun,pendidikan Tidak tamat,jenis kelamin Laki-Laki
24.  Sahdit,umur 50 tahun,pendidikan TIdak tamat SD.jenis kelamin Laki-Laki
25.  Ra’nah ,umur 45 tahun,pendidikan SD,jenis kelamin perempuan












BAB IV
IDENTITAS PETERNAKAN /PERUSAHAAN

4.1.      Nama Perusahaan  : Kelompok petani peternak Bengkaung Bekarya
4.2.      Jenis Perusahaan    : Agribisnis penggemukan dan pembibitan sapi potong
4.3.      Lokasi Perusahaan : Desa Bengkaung Batu Layar

























BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.Letak Kandang
a.       Jarak Dengan Pemukiman
Kandang ternak sapi potong berada di areal kaki gunung ,dengan luas area sekitar 30 are,letak kandang dari rumah warga paling dekar jaraknya sekitar 10 meter,sedangkan jarak antara kandang dengan penginapan tenaga kerja sekitar 5 meter.
b.      Jarak perusahaan
perusahaan ini degan perusahaan lain jaraknya sekitar 5 kilometer
c.       Pagar
Di daerah sekitar kandang memiliki pagar keliling ,tetapi pagar tersebut tidak rapuh,karena lokasi kandang juga aman,kemungkinan terjadi pencurian maupun gangguan dari hewan liar sangat kecil karna berdasarkan pengawasan dan penjagaan yang ketat dari pemelihara,karna menggunakan system ronda dan bekerja selama 24 jam,alas an tidak di rapuhkan pagar keliling agar penglihatan menjadi leluasa terhadap keadaan sekeliling kandang.

5.2.Bangunan kandang dan gudang
Bangunan kandang yang kami jumpai di sana ada dua kandang,yang di mana letaknya berbeda yaitu ada yang di tempat yang lebih tinggi dan yang satunya lagi berada di tempat yang lebih rendah dengan jarak ketinggian 1 meter,untuk gudang tidak menyatu dengan kandang atau terpisah di dataran yang paling rendah,dengan daya tampung 30 karung pakan hijauan ,dan juga terdapat gudang peralatan yang terpisah sepert : mesin pencacah,mesin penggiling,jagung,mixser pencampuran,hamber atau pemecah,mesin pellet,bismil atau mesin pelembut.Begitupun juga dalam pemanfaatan limbah peternakan (feses)pada usaha ini di manfaatkan sebagai pembuatan biogas,pupuk organik seperti (pupuk cair,kompos dll).gudang pakan yang ada di sana kurang baik,karena lebih rendah dan mudah tergenang oleh air,untuk menanggulangi hal tersebut pondasi gudang di buatkan saluran irigasi.

5.3. Kontruksi Kandang
a.       Kapasitas Kandang / Daya Tampung
ukuran kandang yang di gunakan 18 x 6 meter,dengan tinggi tiang 3 meter,daya tamping kangang atas 50 ekor sedangkan kandang bawah 40,ukuran kandang ini sudah ideal karena kepadatan kandang menggunakan sekat,untuk memudahkan ruang gerak terhadap ternak.

b.      Bahan Bangunan dan Model Kandang
Ø  Bahan Kandang
              Bahan kandang harus terbuat dari bahan-bahan yang kuat ,namun sebisa mungkin tetap menggunakan bahan yang harganya relative muirah .Adapun bahan pembuatan kandang terdiri dari berbagai macam bahan ,Kayu,Batu bata,semen,seng,kerikil,dan pasir,pada sekatannya menggunakan kayu.dengan tiang terbuat dari kayu atau semi permanen.
Ø  Model kandang
Model kandang yang di gunakan oleh peternak dengan tipe tail to tail (ekor ketemu ekor),dengan dinding yang terbuka.model atapnya berbentuk semi permanen pada kandang di bagian atas  yang terdiri dari 2 tepi atap dan tidak memiliki ventilasi,sedangkan yang kandanmg bawah terdiri dari 2 tepi atap dan memiliki ventilasi,Lantai kandang terbuat dari semen beton dan memiliki 2 irigasi dan tempat jalan,lantai kandang yang seperti akan lebih bersih dan memudahkan dalam hal sanitasi kandang karena memiliki irigasi langsung ke tempat pembuangan kotorannya.ketinggian lantai kandang 20 cm dari tanah,dengan ketinggian tersebut memungkinkan terhindar dari genangan air.
c.       Jarak antar Kandang
Dimana jarak antar kandang satu dengan kandang yang lain sekitar 1,5 meter.

5.4.Peralatan pakan dan tempat minum.
a.       Peralatan pakan
-          Ember
-          Sabit
-          Karung
-          Mixer
-          Cooper
-          Hamber milk
-          Basesmill
-          pemeras pakan
b.      Tempat minum
Pada pemberian air minum terrnak kelompok tani yaitu langsung dengan menggunakan bak agar lebih efisien dan mudah dibersihkan.
5.6.Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan hal penting agar oprasional usaha berjalan dengan baik maka usaha pada penggemukan kelompok tanii ternak yaitu menggunakan tenaga kerja berasal dari Anggota kelompok tani, sehingga tidak di hitung gaji perbulan atau pertahunnya.
5.6  Bibit
a.       Jenis
           Jenis bibit yang diperhatikan dalam pemeliharaan penggemukan sapi harus memiliki kategori mampu memproduksi daging. Pada penggemukan sapi yang dipelihara yaitu sapi local atau sapi bali karena memiliki memiliki keunggulan yang membedakan dengan sapi jenis lain terutama tahan dengan iklim tropis dan penyakit yang menular.

b.      Asal
Agar usaha memiliki keberlanjutan ini peternakan melakukan pembelian sapi yang berada di sumbawa dan memelihara pedet.

5.7.Sumber Air dan Pakan
a.       Sumber Air.
Air merupakan kebutuhan yang perlu baik untuk ternak dan sanitasi kandang. Kebutuhan air pada ternak tergantung dari : jenis pakan yang diberikan, jenis ternak, umur, iklim/cuaca. Pada penggemukan sumber air berasal dari sumur yang sudah memiliki syarat untuk kesehatan seperti bersih, tidak berwarna, tidak mengandung gas/racun.
b.      Sumber pakan
Kebutuhan yang paling vital yang mencampai 60-80 % dari seluruh biaya oprasional. Sehingga peternak melakukan beberapa cara untuk melakukan pemberian pakan baik berupa kering/hay dan hijauan segar. Peternak mengambil pakan hijauan dan hay disawah atau pematang padi dan ada sebagian peternak sengaja menanam pakan untuk musim paceklik.

5.8.Kesehatan Hewan
Adapun penyakit yang menyerang dan menjadi kendala dalam  penggemukan yaitu : penyakit cacing dan bload.
a.       Pencegahan Penyakit
Pencegahan penyakit merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan karna biaya pengobatan leih mahal dibandingkan dengan pencegahan. Adapun yang dilakukan peternak untuk melakukan pencegahan penyakit seperti :
-          Membersihkan kandang dan linkungan kandang
-          Memandikan ternak
-          Memberikan pakan yang kualitas tinggi dengan cara pemberian biji-bijian seperti jagung.
-          Pemberian Vaksin, pada penggemukan ini tidak diketahui sebenarnya tentang pemberian vaksin karna vaksin dilakukan langsung oleh dokter hewan setiap 3 bulan sekali.
b.      Pengobatan Penyakit.
Pada penggemukan sapi di lokasi ini terdapat permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan ternak terdapat penyakit biasa timbul dan cara pengobatanya:
-          Bload (Kembung perut) : pemberian obat antibload dengan dosis (Ruminansia Besar 100 ml obat : 500 ml air dan Ruminansia Kecil : 25 ml obat : 250 ml air) dan secara tradisonal 100-200 ml minyak kelapa ditambah minyak kayu putih/aksiri (Anonim, 2009)
-          Nematoda (Cacingan) : pemberian obat WORMZOM B dengan dosis 1 bolus/300 kg BB dan PIPEDON (Piperazine) dengan dosis 220 gr/ kg BB atau 1 tablet /6-10 kg.
-          Scabies (Kudisan) : Pemberian obat IVOMEC dengan dosis 1 cc/10 kg BB dan obat tradisional OLI bekas ditambah serbuk belerang lalu dioleskan.
-          Telazia (cacing mata) : pemberian obat tetesan larutan Acidium Boricum 3 % (Boorwater) dan obat tradisional dengan cara cuci mata dengan air bersih lalu teteskan larutan tembakau.

c.       Keadaan Umum Kandang
Berdasarkan hsail pengamatan kita melakukan surfei bahwa kondidisi usaha peternakan ini memenuhi standar kelayakan karena beberapa faktor yang kita nilai baik dari fasilitas, letak kandang, tenaga kerja terdidik melalui serjana membangun desa.




BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan peternak dapat kami simpulkan bahwa.
1.      Manajemen perkandangan yang di terapkan oleh peternak secara garis besar sudah memenuhi persyaratan teknis,mulai dari letak kandang,bangunan,intruksi,dan peralatan kandang
2.      Dari segi manajemen kesehatan ternak ,peternak sudah melakukan prosedur pencegahan dan penangan penyakit dengan baik,sesuai dengan standar perusahaan
3.      Kalau di pandang dari segi pemasarannya ,bentuk usaha seperti ini lumayang menguntungkan peternak karena system penjualan dan harga sapi di atur oleh peternak.
6.2.Saran
Adapun saran yang dapat kemi sampaikan adalah apabila kita ingin memelihara sapi potong ataupun ternak lain maka perlu perawatan yang maksimal,manajemen kesehatan ternak tersebut di jaga semaksimal mungkin,pemberan pakan yang teratur dan teknik pemasaran yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar